Watervang merupakan nama dari bendungan di Kota
Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Watervang juga menjadi tempat pariwisata yang
tentu jauh lebih tua dari usia Kota Lubuklinggau, karena terbentuk dan terpisah
dari Kabupaten Musi Rawas pada 2001.
Watervang merupakan sebuah nama bendungan dari bahasa
Belanda yang berarti perangkap air. Watervang mempunyai sejarah panjang, bentuk
yang khas, dan manfaat yang terus terasa hingga saat ini.
Watervang membendung dan meninggikan permukaan Sungai
Kelingi untuk dilalirkan ke sistem irigasi, yang pada masa kolonial untuk
pengembangan wilayah dan pertanian.
Menurut sejarah dikutip dari berbagai sumber, yang salah
satunya karya Titet Fauzi Rachmawan dari Balai Arkeologi Sumatera Selatan, pada
awal abad 20, Belanda mulai mencanangkan kebijakan yang diumumkan Ratu
Wilhemina di depan parlemen saat itu, dalam upaya membangun Hindia Belanda
untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat pribumi.
Prinsip sederhana dari pidato Ratu Wilhemnia ini adalah
Hindia Belanda harus dibangun. Sekaligus mengubah anggapan saat itu bahwa
daerah ini yang tidak lagi menguntungkan, harus dibangun agar berkembang.
Dalam proses itu, Belanda mulai banyak membangun mulai dari
bendungan, irigasi termasuk memindahkan penduduk yang dikenal saat ini dengan
istilah transmigrasi dari Pulau Jawa untuk menambah tenaga kerja.
Karenanya di daerah pertanian di Lubuklinggau dan Musirawas
ini banyak terdapat warga yang berasal dari Pulau Jawa hingga saat ini. Dan
nama wilayahnya pun mengadopsi kata Jawa yakni Merasi atau Tugumulyo.
Banyak pembangunan waduk, bendungan dan irigasi dan salah
satunya Watervang dengan membendung Sungai Kelingi, anak Sungai Musi. Tujuannya
untuk memindahkan aliran air atau keperluan irigasi untuk kepentingan sawah dan
perkebunan.
Watervang akhirnya menjadi salah satu bangunan air
peninggalan Belanda yang cukup dikenal di wilayah Sumatera Selatan. Bendungan
ini diberi nama watervang yang berasal dari Bahasa Belanda dengan arti
perangkap air. Bendungan Watervang ini berada di Kelurahan Watervang, Kota
Lubuklinggau. Bendungan Watervang dibangun pada tahun 1941 oleh pemerintah
Belanda.
Bendungan ini memiliki fungsi awal untuk mengairi persawahan
di wilayah Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas. Bendungan ini dibangun
bersamaan dengan pembangunan Dusun Marga Sindang Kelingi sebagai ibu kota Onder
Afdeling Musi Ulu yang menggantikan Muara Beliti.
Untuk itu dibangunlah kota lengkap dengan sarananya, mulai
dari pemerintahan, pendidikan, keamanan, dan pusat ekonomi. Karena wilayah yang
awalnya kurang penduduk, di daerah ini didatangkan penduduk dari Pulau Jawa.
Pada tahun 1940 -an sudah ada pemukiman di daerah yang
direncanakan untuk irigasi tetapi pecahnya perang dunia kedua membuat
pemerintah Belanda kurang mendapat manfaat dari rencana pembangunan bendungan
dan saluran irigasinya.
Watervang yang merupakan bangunan air yang memiliki peran
penting dalam pertanian di Lubuklinggau dan Musirawas memiliki beberapa
komponen bangunan yakni :
Bendungan
Dibangun melintang di Sungai Kelingi dengan arah
utara-selatan. Bendung ini memiliki panjang 50 m. Bendung terbuat dari beton
dan susunan batu. Bendung terletak di bawah jembatan gantung dengan fungsi
utama meninggikan permukaan air dan mengalirkan ke penampungan untuk diteruskan
ke saluran irigasi.
Keberadaan bedungan di tengah Sungai Kelingi, pada bagian
hilir tercipta semacam air terjun yang menarik bagi wisatawan.
Jembatan Gantung
Berfungsi untuk menyeberang sungai terutama dari arah
selatan yang merupakan daerah kota ke arah utara yang merupakan daerah irigasi.
jembatan ini berukuran panjang 50 meter sama dengan panjang bendungan.
Sedangkan lebar jembatan 1,2 meter. Keberadaan jembatan yang tepat di atas
bendungan juga menarik untuk dijadikan spot foto, jika lantai jembatan dalam
keadaan telah diperbaki.
Penampung Air
Bangunan ini secara umum berfungsi untuk mengendapkan lumpur
dari Sungai Kelingi.
Pintu Air
Bangunan pintu air ini berada di dua sisi bangunan
penampungan. Pintu air ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama adalah pintu
air untuk menguras bangunan penampungan air dan bagian kedua berfungsi untuk
mengalirkan air ke arah saluran pengendapan. Pintu air untuk pengurasan ini
terdiri atas dua buah pintu air yang dibangun sejajar dengan Bendungan
Watervang. (sms)
Sumber: https://daerah.sindonews.com/
Share this